Rabu, 24 April 2013

Selamat Hari Kartini, 21 APR/13 ♥

Ibu kita, Kartini
Putri sejati
Putri Indonesia
Harum namanya,

Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia

***

Selamat Hari Kartini - Happy Kartini's Day

Untuk seluruh wanita di Indonesia, mari kita gencarkan emansipasi wanita
Saatnya bagi kaum wanita untuk bangkit
Saatnya bagi kaum wanita untuk dapat berdiri dijajaran para laki-laki
Sudah saatnya kita, para wanita, disejajarkan dengan laki-laki
Kini kaum wanita telah mampu menyetarakan diri dengan laki-laki

Believe, woman can do best more than most mens can do.
Some things women can do, but men can't.

Banyak hal yang wanita mampu lakukan, sementara lelaki tidak.
Khususnya para ibu, yang telah mengandung anaknya selama lebih-kurang 9 bulan, dan melahirkan anaknya dengan mengerahkan seluruh tenaga kamehameha
Merawat dari saat si anak masih sangat renta, hingga dia dewasa, 
Itulah hal yang tak dapat dilakukan lelaki, 
mengandung dan melahirkan, pekerjaan mulia yang hanya bisa dilakukan oleh wanita,

Semoga emansipasi wanita di Indonesia terus dikerahkan, 
Agar wanita tak terus ditindas dan dianiaya oleh lelaki tak bertanggung jawab dan tak bermoral,
Semoga kejahatan apapun jenisnya yang terjadi pada mayoritas wanita di Indonesia dapat berkurang, 



Hidup kaum wanita! Merdeka! Kamehameha!!!

Kamis, 11 April 2013

PUISI Pt.2 : Kasih Sayang Kpd Orgtua

Tema: Kasih sayang kepada Orang Tua
Tugas Bhs. Indonesia

Ibu
Terimakasih telah melahirkan aku
ke dunia ini
Terimakasih telah merawatku
Sejak aku masih sangat renta dan
tak berdaya
Hingga akhirnya 
Aku bisa seperti sekarang

Ayah
Terimakasih telah memberiku penghidupan
Terimakasih atas segala do'a dari mu
Terimakasih atas segala pemberianmu
maafkan anakmu kalau belum bisa
membalas segalanya
Terimakasih karena selalu ada
untuk aku dan keluarga

Terimakasih,
Ibuku tersayang,
Ayahku tercinta,
Tanpa kalian, aku tak akan
dapat menjadi diriku yang sekarang
Aku pun
Mampu bertahan
Karena dukungan kalian

Rasa sayangku dan rasa cintaku
Kepada kalian
Akan tetap abadi
Didalam lubuk hatiku yang
paling dalam

PUISI Pt. 1 : Pahlawanku

Tema: Tentang pahlawan
Tugas Bhs. Indonesia.

Pahlawanku,
Telah lama kau memperjuangkan
Kemerdekaan negeri ini
Telah lama pula
Engkau bersakit-sakit
Kau bela negeri ini
Hingga titik darah penghabisan

Pahlawanku,
Kau adalah patriot bangsa
Jiwa pemberani, tak kenal akan takut
Kalah dalam perang
Cintamu pada negeri ini
Yang membuatmu sanggup
Bangkit dalam rasa sakitmu

Pahlawanku,
Berkat seluruh perjuanganmu
Kini, negeri tercinta ini
dapat terbebas dari belenggu penjajah
Namun, kemerdekaan ini
Belum kami raih sepenuhnya
Tetapi, terimakasih atas jasa-jasamu

Terimakasih,
Atas semua jasa-jasamu
Cintamu kepada negeri ini
Akan terus abadi
Pahlawanku.

Selasa, 09 April 2013

Will You - Me (© Anisa Ari)

Will you catch me when I fall?

Will you try to?

I fell for you
It sure feels like fell from cloud9
I already fell for you
Fell for nothing, that means everything
So, yes this is it
I don't know where to land
So, now I don't know where
To land this heart

Will you catch me when I fall?
Will you ever try to?

'Cause these wings are not available
For me to use

Will you catch me when I fall?
Will you ever put efforts?
Will you catch me with your arms?
Will you..?

I am going to land on the hard ground
I don't want to wait for too long
For you to catch me
If you don't even know that I already
Fell from the highest path
Of the sky

So this is it
Where I'm going to land this heart?
Do I even know?
Will you catch it with open arms?
'cause it's fragile
Will you ever put on efforts on trying to catch me?

Will you ever wanted to catch me when I fall?


Will you, will you
Will you try to catch me?

Will you, will you
Will you catch me when I fall?

Will you, will you
Put efforts on trying to catch me?


Will you, will you...?

***

Let It Go - (© Me// Anisa Ari)

They told me to leave it
They told me to let go
They said he's no good
But I think that's not true..
I know it hurts 
I know it'll only hurt me
But this feelings are hard to be removed
Not like flipping 
The back of your hand..

#:
Let it go
No need to stay if it will only
Hurt your feelings
Let it go
If it only makes you sad
No need to wait for him
Because no matter how long you wait
He won't realize
So, just let it go
Let it go

I heard that you liked a girl who
Stay simple, and be herself, but
Does your rules really meant for me?
Does it really works for me?
I doubt it..
Because
They said, I have to leave it
They said, it will only hurt me
And I know, this feelings ain't everything
But, this means all the world to me..

Repeat #:

They said, he's bad 
He's a bad guy who only
Looks at girl
From the outercase only

Do I really have to let it go?
Because it's really hard for me
To try to forget
The memories
But all I have to do is
Let it go..

They said, I have to let it go

Let it go..

Sabtu, 06 April 2013

More song Lyrics update (!!) :)

Kali ini, gue bakalan lebih sering update lirik lagu, entah itu lirik buatan sendiri atau lirik lagu-lagu favorit gue..

Stay tune guys with the updates, kkkkk~ ^_^

Je t'aime pour sans raison, chéri. (Part 3)

∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

Aku kembali kekelas dengan perasaan yang sedikit.. lucu. Oke, mulai sekarang, aku akan memanggil remaja laki-laki itu dengan sebutan "kacang" , atau mungkin kepanjangannya adalah "Kak Changmin" karena selain dia mirip dengan Max, dia kelihatannya seorang murid kelas 12, yang sedang sibuk mengurus surat-surat menjelang kelulusan (mungkin?)

Dikelas, aku masih saja mengingat saat Kacang melakukan hal itu, dia benar-benar seperti anak kecil. Aku tersenyum setiap kali mengingat itu, aku tak mengerti kenapa, tapi.. 

Aku tersenyum karena dia
Dan aku tak tahu apa alasan pasti yang membuatku

Tersenyum..?

Inikah yang disebut

Love at first sight?


Disaat aku tengah termenung karena Kacang, tiba-tiba temanku menegurku,

"Ri! lo kenapa deh kok senyum-senyum gitu??", tanya temanku yang sontak membuatku terkejut,
"Eh?? enggak apa-apa kok, tadi.. liat kacang.",
"kacang? siapa lagi dah tuh?", 
"yang waktu itu futsal, kelas 12, aku udah cerita kan?",
"Oooh yang itu.", jawabnya dengan nada sangat tidak tertarik, nada bicaranya sedikit tidak enak.
Tapi yasudah lah, toh kalau pun dia memang tidak tertarik dengan ceritaku, ya aku juga.. tidak apa-apa deh.

***

Bel istirahat sholat pun berbunyi, para murid pun segera berhamburan keluar kelas, guru-guru sudah ancang-ancang hendak kabur keruang guru, sementara aku bangkit dari tempat dudukku dengan malas dan menenteng-nenteng telepon genggam dengan layar terkunci. Tiba-tiba aku melihat sosok seorang remaja, dengan tinggi badan sekitar 174 cm, kulitnya berwarna cokelat terang, rambutnya tertata sangat rapi, bajunya juga rapi, celana yang sedikit berlebih diujungnya, dan gaya berjalan khas yang sangat aku ingat. 

Dan suaranya yang sangat familiar.

Ya, itu adalah Kacang. Kacang, remaja laki-laki yang waktu itu aku tak sengaja temui sewaktu classmeet, dan aku yakin itu benar-benar dia karena aku hafal dengan apapun yang berhubungan dengannya.

Aku melihatnya, dia sedang berjalan menuju kebawah, baru saja turun dari lantai tiga, bersama beberapa orang temannya. 

Aku tidak menyangka akan bertemu dengannya lagi. 

Akhirnya, aku pun turun untuk menyusulnya, namun saat sampai dibawah, dia yang berjalan lebih cepat dariku, ternyata tidak tersusul. Namun, ketika aku berbalik, tiba-tiba aku melihat remaja yang sangat mirip dengan Kacang, yang aku temui saat baru sampai disekolah, tadi pagi. 

Apa dia memiliki saudara kembar? Karena... mereka berdua, kalau dibandingkan, benar-benar mirip, atau, bisa dibilang identik.

Sayangnya, remaja yang satu ini, tampangnya sedikit urakan, itu yang membuatku tidak suka saat melihat wajahnya. 
Entahlah.. mungkin, nanti akan aku tanyakan pada temanku yang juga anak kelas 12.


***
Pulang sekolah, aku dan temanku mencari temanku yang berada dikelas lain, kami berempat beda jurusan, aku dan teman sekelas dan juga teman sebangkuku ada dijurusan IPA, sedangkan, yang dua lagi, ada dijurusan IPS dan mereka satu kelas. 

Temanku pergi menyusul temanku yang satu lagi, sebut saja Umi. Temanku menyusul Umi kekelasnya, sementara aku menunggui tas temanku dimeja piket, tiba-tiba, ada seorang remaja laki-laki yang melewati meja piket, entah tak jelas wajahnya, tapi, dia memakai jaket berwarna hijau agak tua.

Remaja laki-laki itu ternyata...

"Ari, Rofi mana?", tanya suara yang sangat familiar yang tiba-tiba mengejutkanku yang sedang mengamati remaja itu,
"Eh? Cahya? Fiqi lagi nyari Umi kekelasnya, lho? Kamu gak bareng sama Umi sama Rofi?", jawbku, sambil kembali melontarkan pertanyaan pada temanku, 
"Enggak, aku nggak bareng sama Umi sama Rofi, kalau ketemu kan aku udah kesini bareng sama mereka..."

Betul juga sih.

"Yaudah, duduk aja dulu sini..", ucapku sambil mempersilakannya duduk.

Sambil menunggu kedua temanku yang lain datang, aku dan Cahya bercerita-cerita tentang hal-hal yag menurut kami lucu, bikin greget senang, bikin deg-degan, atau justru yang bisa buat ketawa ngakak sampai nangis sampai sakit perut sampai jatoh-bangun-bangkit lagi sampai sampai deh

Namun, disaat kami sedang asyik bercerita, tiba-tiba seorang remaja laki-laki memakai semacam jaket almet berwarna biru tua dan bertuliskan Psycho--- muncul, melewati meja piket, rambutnya acak-acakan karena basah oleh keringat, tasnya berwarna biru, dengan pinggiran berwarna merah.

Ya, itu remaja laki-laki yang mirip dengan Kacang, yang juga semenjak itu kuputuskan untuk memanggilnya Kacang 2. Lagi-lagi dia, tiba-tiba saja muncul pertanyaan dalam kepalaku, 

Kenapa, setiap Kacang 1 muncul, dia tak pernah terlihat? Tapi, kalau dia yang muncul, pasti kacang 1 tak ada, sebenarnya, apa betul kalau mereka saudara kembar? Karena, mereka benar-benar identik. Mungkin, bahasa gaul yang pas untuk kondisi yang aku hadapi kali ini adalah...

Aku kepo.


Sejak saat itu, aku terus berusaha mencari tahu apa-apa tentang mereka berdua, Kacang 1 dan Kacang 2. Entah itu kepada temanku yang anak kelas 12, atau mungkin dengan mencari sendiri dari papan nilai anak kelas 12, yang jelas... Aku kepo, mungkin tingkat ke-kepo-annya sudah tinggi. Hahaha.





Tobe continued to the next part... 

Part 3 finished




~Fin~

Horo Pete 1 (Pt. 1) - Miscellanous

Jadi, cerita ini dimulai, pagi hari..

Pas itu, abang gue kan baru mau mandi ya, gua mainan laptop sambil sarapan (oke ini jangan ditiru ya, adik-adik..)

Dan pas itu harusnya gue yang mandi duluan tapi gue biarkan abang gue menang (ya kali kali dia duluan kagak apa lah ya)
Habis itu, dia mandi tuh, kira-kira gue musti nunggu 1 jam-an lah buat dia bener-bener selesai

Dan, selama nungguin dia itu, gue baca baca tweet kakak kelas gue yang lagi cerita horor gitu, istilahnya, stalking mungkin (BISA JADI.) /plak/
Dan, padahal itu masih pagi, tapi gue merinding.

GUE MERINDING. SERIUS
CIYUS GAK BOHONG LOH INI.
serius ya... 
gue ngeri bacanya. 

Tapi intinya, gue tetep lanjutin baca tweet kakak kelas gue itu, ada 3 sesi, cerita pertama tentang mau acara apa gitu disekolah lain, cerita kedua atau sesi kedua tentang mau bukber dipanti deket popki, dan cerita terakhir tentang abis dari maen kerumah temennya. 

Entah kenapa, pas baca tweetnya itu, gue gak berani ngebelakangin kamar mandi, padahal ada abang gue didalemnya, gue gak tau kenapa gue takut aja.

Dan pas banget udah selesai baca, gue cuma bisa elus dada... 

GUE KUTUK YANG NULIS ITU CERITA.
CUKUP TAU AJA YA SAMA ENTE. FINE

Akhirnya, setelah nunggu lebih dari satu jam, abang gue keluar dari kamar mandi, tiba-tiba dia langsung ngomong ke nyokap, nanya, 

"Ma, barusan itu suaranya Otok ya? Kok kayak ada suaranya Otok?", tanyanya kayak semacem penasaran, entah lah gak yakin dengan ekspresinya sih, dan abis itu nyokap jawab,
"Enggak kok, motornya ada nggak? kalau nggak ada berarti bukan.."

Gue yang denger pertanyaan abang gue itu agak sedikit banyak parno. 
Masalahnya... Ah udah lah intinya gak usah dipermasalahkan.

Yang jelas pertanyaan gue cuma satu,

Apakah...
BARUSAN...
KUPING ABANG GUE

RUSAK?


~Fin~

Je t'aime pour sans raison, chéri. (Part 2)

Je t'aime pour sans raison, chéri. (Part 2)

∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

Aku masih mengingat kejadian di hari-5, tepatnya kemarin, saat kegiatan classmeet, aku juga masih mengingat tatapan dari remaja laki-laki itu, tatapannya yang dingin dan membuatku berdegup, aku.. masih mengingatnya, sangat mengingatnya. Aku ingat wajahnya, tinggi badannya, warna kulitnya, bentuk hidungnya, caranya berdiri, caranya tertawa dan bercanda dengan teman-temannya, entah kenapa.. semua itu tiba-tiba saja muncul didalam kepalaku. 

Semua yang aku lihat hari itu, semuanya bermunculan secara bersamaan dikepalaku. Apa aku.. menyukainya? Hanya dengan satu tatapan dingin yang dia lemparkan padaku sudah membuatku seperti ini? Mungkin, reaksiku terlalu berlebihan. 
Itu hanya tatapan dingin biasa, remaja laki-laki memang suka melontarkan tatapan seperti itu pada remaja putri mana pun. Tak elak, aku pun mungkin saja sudah jadi korban.

Ke-ingintahu-an ku tentang remaja itu benar-benar sudah membuatku tak sanggup hanya berdiam diri dirumah, menunggu liburan selesai, dan ketika sudah masuk sekolah, aku hanya perlu menunggu dia lewat didepan tangga atau mungkin didepan ruang ujianku atau mungkin, tepat didepanku, yah, aku tak bisa hanya diam saja.


Yasudah lah... mungkin, aku memang harus menunggu, sampai waktu liburan selesai dan masuk sekolah. 


∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞


Akhirnya, setelah penantian yang sedikit lama, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Hari Senin, hari yang ditunggu-tunggu, hari dimana aku akan bertemu dengan remaja laki-laki misterius itu. Aku benar-benar tak tahu perasaan apa yang aku rasakan, yang jelas, rasanya campur aduk, antara senang, takut, malu, dan netral. 
Pagi itu, aku datang berbarengan dengan seorang remaja laki-laki yang gaya dan caranya berjalan hampir mirip dengan remaja laki-laki yang aku lihat saat classmeet futsal. Tinggi badannya pun sama, warna kulitnya sedikit lebih tua daripada yang kemarin aku lihat, gaya rambutnya.. hampir mirip, dan tiba-tiba ada seorang murid yang meneriakkan nama seseorang dari arah jam 7, sontak setelah mendengar teriakan itu aku terkejut. 

Siapa itu tidak punya sopan santun pagi-pagi sudah teriak-teriak? Tak punya malu.
Namun, disaat sedang menggerutu dalam hati, tiba-tiba remaja yang tadi datang bersamaku, dia berbalik kearahku, dan ternyata... wajahnya sangat mirip dengan remaja laki-laki yang aku temui sewaktu classmeet. Apakah remaja ini adalah yang waktu itu? Tapi.. aku tak yakin.

Dengan sigap, remaja itu segera berlari ke arah temannya yang tadi berteriak memanggilnya, aku sangat terkejut. Apakah remaja yang waktu itu, setiap hari gaya rambutnya berbeda? tapi... warna kulitnya, caranya berjalan dan berdiri, dan suaranya, juga manners-nya sangat berbeda, tapi wajahnya sangat mirip, sama. Aku penasaran. 

Aku terus saja bertanya-tanya dalam hati, siapa remaja laki-laki yang barusan aku lihat? Apa benar dia yang waktu itu? Tapi.. tak muncul reaksi apapun darinya. 


∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞


Pergantian jam pelajaran, karena bosan, aku pun pergi keluar untuk mencari udara segar sekaligus pergi ketoilet untuk membetulkan kerudungku. Saat hendak menuju tangga, tiba-tiba aku melihat seseorang yang baru saja keluar dari ruangan BP/BK, remaja laki-laki yang aku lihat sewaktu classmeet futsal. Iya, itu benar-benar dia! Dia berjalan seperti anak kecil, entah, dia merentangkan kedua tangannya layaknya akan terbang, sambil berjalan perlahan menuruni tangga kecil, dia berjalan arah yang sama denganku, hanya saja dia membelakangi aku. 
Dia benar-benar lucu saat berjalan seperti itu, seperti anak kecil yang sedang menikmati masa kecilnya, aku tertawa kecil saat melihatnya melakukan itu, entah kenapa, aku merasa senang melihatnya seperti itu.. aku merasa ingin melakukannya juga. 

Saat kembali dari toilet, aku kembali melihatnya masuk kedalam ruangan BP/BK, seharusnya dia tahu aku sedang melihat kearahnya.. seharusnya.



∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞
Tobe continued next part...




Je t'aime pour sans raison, chéri. (Part 1)

Je t'aime pour sans raison, chéri. (Part 1)

Cast: (disini cast pake nama samaran ._.v)
Author dan teman-teman, dan tentu saja Doi <3
Genre: semacam romance (bisa jadi. wahaha)


∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

This is a story about how my love story begin, and then it's growing even more than the very first time it started. So, let me begin.

Ini semua bermula dari bulan Desember, akhir tahun kemarin, seusai Monthly Test disekolah, ada satu minggu yang minggu remedial, saat kegiatan classmeet bidang olahraga. Saat itu, kira-kira pukul 14:00 WIB, hari itu hari Senin, hari pertama dari Monthly Test, saat itu classmeet yang diadakan adalah futsal, semacam olahraga seperti soccer, tapi versi lebih kecilnya.

Aku datang sedikit terlambat hari itu, hari itu remedial yang diadakan adalah remedial Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Setelah menyelesaikan semua tasks yang disediakan, aku pun menyusul dua orang temanku yang sudah selesai remedial lebih dulu dariku.

Saat aku menemukan mereka, kulihat mereka berdua sedang asik duduk dekat lapangan sekolah, didekat meja piket, menonton match futsal dengan seriusnya. Kudekati mereka, dan kuajak bicara.

"Serius banget, kelas berapa lawan kelas berapa?", tanyaku sambil duduk disamping mereka berdua,
"kelas 12 lawan kelas 12 keliatannya, tapi gak tau pasti juga deh..", jawab salah seorang temanku dengan suara sedikit dikeraskan karena memang sekitar kami sangat ramai oleh murid yang menonton futsal,
"Oooh..", jawabku singkat, mengakhiri pembicaraan.

 aku tak begitu tertarik dengan futsal.

Sesi pertama pertandingan pun selesai, pemain diperbolehkan istirahat seperti makan, minum, atau pun sejenak meregangkan kaki mereka. Sambil mengobrol dengan teman-teman sekelas mereka, atau mungkin teman satu tim. 
Waktu istirahat selesai, dilanjutkan dengan ronde kedua. Tapi sayangnya saat ronde kedua, aku harus pulang dikarenakan cuaca yang tidak memungkinkan untuk tetap disekolah menonton classmeeting, sementara kedua temanku masih tetap ingin berada disekolah karena ingin melihat orang yang mereka sukai. 

Aku tidak suka futsal, aku juga tak menyukai siapa-siapa saat itu, lalu aku mau apa? Diam duduk seperti boneka manekin yang tidak berguna? Lebih baik aku pulang dan melakukan hal yang lebih penting lagi.

Sejenak.. aku merasa iri, dengan kedua temanku, karena orang yang mereka sukai sama-sama tampil di classmeet dan mereka punya kesempatan untuk melihat their crush, tidak seperti aku, yang tidak menyukai siapa-siapa.

Aku pulang membawa perasaan yang sama.

-- -- Keesokan harinya, hari ke-2 Remedial dan classmeet -- --

Hari ke-2 dari minggu remedial, dan kegiatan classmeet tentunya. Hari ini aku tidak terlambat, aku datang sedikit lebih cepat dari perkiraanku, kalau tidak salah hari ini remedial pelajaran matematika dan pelajaran yang kedua aku lupa. 

Sambil menunggu guru pengawas datang, aku menunggu didalam kelas, mengkhayalkan nanti saat aku mengikuti classmeet basket, apa orang-orang akan menyoraki aku, atau mendukungku, atau justru membiarkan aku bermain sesukaku. Kegiatan classmeet yang aku ikuti ada dua, yaitu basket dan bulutangkis. 

Dimana aku berfikir, mungkin dengan adanya aku mengikutin kegiatan bulutangkis classmeet, mewakili kelas, mungkin aku bisa membanggakan kelas, begitu pula dengan basket, yang sebenarnya aku kurang tertarik dengan basket.


Hari itu, seperti biasa, kegiatan classmeet yang diadakan masih futsal. 

Oke, let's just skip to the last day, I don't want to talk about basketball or even badminton, true fail. Feels fell everywhere, yah. -_- 

-- -- Hari ke-5, hari terakhir dari Minggu Remedial dan hari ke-5 dari classmeet activities -- --


Hari ini hari terakhir dari minggu remedial dan juga hari ke-5 daripada kegiatan classmeeting, futsal masih terus berlanjut karena, ya, bisa dibi;ang partisipan futsal jauh lebih banyak dari yang dibayangkan. Dan, berhubung hari ini final dari kegiatan futsal, akhirnya aku putuskan untuk menonton. 
Kira-kira ada sekitar kurang dari 10 kelas hari ini, pada sesi semifinal futsal, yang jelas, aku tak punya minat untuk menghitung berapa jumlah kelas yang masuk ke semifinal. 
Setelah sekitar beberapa menit, ronde pertama selesai, lanjut ke ronde berikutnya...

Sambil menunggu temanku selesai menonton dari meja piket, aku menaruh tas lalu pergi kekantin untuk membeli minuman. Aku benar-benar bosan, entah apa yang aku tonton.. 
Setelah membeli minuman, aku kembali kemeja piket untuk melanjutkan menonton dan menunggui temanku. 
Sesampainya dimeja piket, tiba-tiba aku merasa seperti terpana oleh seorang anak laki-laki yang perawakannya sedikit mirip dengan seorang artis korea yang bernama Max Changmin. Ya, remaja laki-laki itu kalau dilihat dari side profile-nya, sedikit-banyak mirip dengan Max Changmin, dia memakai jersey, celana futsal, dan sepatu futsal, kelihatannya dia ikut ambil bagian dalam classmeet dan sepertinya, dia mewakili kelasnya. 

Kulitnya coklat terang, hidungnya mancung, seperti hidung Max Changmin, rambutnya basah oleh keringat, dan saat itu remaja laki-laki itu sedang tertawa bersama teman-temannya yang lain. Tanpa aku sadari, aku merasa seperti distracted by his appearence, merasa seperti aku tertarik padanya, mungkin hanya padanya. 
Rasanya seperti disihir, aku hanya diam menatapnya, dia masih mengobrol dengan temannya saat aku tengah menatapnya sambil terbengong. Disaat aku tengah terhipnotis oleh remaja laki-laki itu, tiba-tiba dia menoleh ke arahku, dengan tatapan dingin, yang akhirnya membuatku menundukkan wajahku. 

Sejak saat itu, aku tak bisa melupakan remaja laki-laki itu dari ingatanku. Entah apa yang membuatku tak bisa. Yang jelas, aku merasa senang kalau teringat akan hal itu. 



∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

Pt. 1 - To be continued to the next part..