Sabtu, 06 April 2013

Je t'aime pour sans raison, chéri. (Part 1)

Je t'aime pour sans raison, chéri. (Part 1)

Cast: (disini cast pake nama samaran ._.v)
Author dan teman-teman, dan tentu saja Doi <3
Genre: semacam romance (bisa jadi. wahaha)


∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

This is a story about how my love story begin, and then it's growing even more than the very first time it started. So, let me begin.

Ini semua bermula dari bulan Desember, akhir tahun kemarin, seusai Monthly Test disekolah, ada satu minggu yang minggu remedial, saat kegiatan classmeet bidang olahraga. Saat itu, kira-kira pukul 14:00 WIB, hari itu hari Senin, hari pertama dari Monthly Test, saat itu classmeet yang diadakan adalah futsal, semacam olahraga seperti soccer, tapi versi lebih kecilnya.

Aku datang sedikit terlambat hari itu, hari itu remedial yang diadakan adalah remedial Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Setelah menyelesaikan semua tasks yang disediakan, aku pun menyusul dua orang temanku yang sudah selesai remedial lebih dulu dariku.

Saat aku menemukan mereka, kulihat mereka berdua sedang asik duduk dekat lapangan sekolah, didekat meja piket, menonton match futsal dengan seriusnya. Kudekati mereka, dan kuajak bicara.

"Serius banget, kelas berapa lawan kelas berapa?", tanyaku sambil duduk disamping mereka berdua,
"kelas 12 lawan kelas 12 keliatannya, tapi gak tau pasti juga deh..", jawab salah seorang temanku dengan suara sedikit dikeraskan karena memang sekitar kami sangat ramai oleh murid yang menonton futsal,
"Oooh..", jawabku singkat, mengakhiri pembicaraan.

 aku tak begitu tertarik dengan futsal.

Sesi pertama pertandingan pun selesai, pemain diperbolehkan istirahat seperti makan, minum, atau pun sejenak meregangkan kaki mereka. Sambil mengobrol dengan teman-teman sekelas mereka, atau mungkin teman satu tim. 
Waktu istirahat selesai, dilanjutkan dengan ronde kedua. Tapi sayangnya saat ronde kedua, aku harus pulang dikarenakan cuaca yang tidak memungkinkan untuk tetap disekolah menonton classmeeting, sementara kedua temanku masih tetap ingin berada disekolah karena ingin melihat orang yang mereka sukai. 

Aku tidak suka futsal, aku juga tak menyukai siapa-siapa saat itu, lalu aku mau apa? Diam duduk seperti boneka manekin yang tidak berguna? Lebih baik aku pulang dan melakukan hal yang lebih penting lagi.

Sejenak.. aku merasa iri, dengan kedua temanku, karena orang yang mereka sukai sama-sama tampil di classmeet dan mereka punya kesempatan untuk melihat their crush, tidak seperti aku, yang tidak menyukai siapa-siapa.

Aku pulang membawa perasaan yang sama.

-- -- Keesokan harinya, hari ke-2 Remedial dan classmeet -- --

Hari ke-2 dari minggu remedial, dan kegiatan classmeet tentunya. Hari ini aku tidak terlambat, aku datang sedikit lebih cepat dari perkiraanku, kalau tidak salah hari ini remedial pelajaran matematika dan pelajaran yang kedua aku lupa. 

Sambil menunggu guru pengawas datang, aku menunggu didalam kelas, mengkhayalkan nanti saat aku mengikuti classmeet basket, apa orang-orang akan menyoraki aku, atau mendukungku, atau justru membiarkan aku bermain sesukaku. Kegiatan classmeet yang aku ikuti ada dua, yaitu basket dan bulutangkis. 

Dimana aku berfikir, mungkin dengan adanya aku mengikutin kegiatan bulutangkis classmeet, mewakili kelas, mungkin aku bisa membanggakan kelas, begitu pula dengan basket, yang sebenarnya aku kurang tertarik dengan basket.


Hari itu, seperti biasa, kegiatan classmeet yang diadakan masih futsal. 

Oke, let's just skip to the last day, I don't want to talk about basketball or even badminton, true fail. Feels fell everywhere, yah. -_- 

-- -- Hari ke-5, hari terakhir dari Minggu Remedial dan hari ke-5 dari classmeet activities -- --


Hari ini hari terakhir dari minggu remedial dan juga hari ke-5 daripada kegiatan classmeeting, futsal masih terus berlanjut karena, ya, bisa dibi;ang partisipan futsal jauh lebih banyak dari yang dibayangkan. Dan, berhubung hari ini final dari kegiatan futsal, akhirnya aku putuskan untuk menonton. 
Kira-kira ada sekitar kurang dari 10 kelas hari ini, pada sesi semifinal futsal, yang jelas, aku tak punya minat untuk menghitung berapa jumlah kelas yang masuk ke semifinal. 
Setelah sekitar beberapa menit, ronde pertama selesai, lanjut ke ronde berikutnya...

Sambil menunggu temanku selesai menonton dari meja piket, aku menaruh tas lalu pergi kekantin untuk membeli minuman. Aku benar-benar bosan, entah apa yang aku tonton.. 
Setelah membeli minuman, aku kembali kemeja piket untuk melanjutkan menonton dan menunggui temanku. 
Sesampainya dimeja piket, tiba-tiba aku merasa seperti terpana oleh seorang anak laki-laki yang perawakannya sedikit mirip dengan seorang artis korea yang bernama Max Changmin. Ya, remaja laki-laki itu kalau dilihat dari side profile-nya, sedikit-banyak mirip dengan Max Changmin, dia memakai jersey, celana futsal, dan sepatu futsal, kelihatannya dia ikut ambil bagian dalam classmeet dan sepertinya, dia mewakili kelasnya. 

Kulitnya coklat terang, hidungnya mancung, seperti hidung Max Changmin, rambutnya basah oleh keringat, dan saat itu remaja laki-laki itu sedang tertawa bersama teman-temannya yang lain. Tanpa aku sadari, aku merasa seperti distracted by his appearence, merasa seperti aku tertarik padanya, mungkin hanya padanya. 
Rasanya seperti disihir, aku hanya diam menatapnya, dia masih mengobrol dengan temannya saat aku tengah menatapnya sambil terbengong. Disaat aku tengah terhipnotis oleh remaja laki-laki itu, tiba-tiba dia menoleh ke arahku, dengan tatapan dingin, yang akhirnya membuatku menundukkan wajahku. 

Sejak saat itu, aku tak bisa melupakan remaja laki-laki itu dari ingatanku. Entah apa yang membuatku tak bisa. Yang jelas, aku merasa senang kalau teringat akan hal itu. 



∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

Pt. 1 - To be continued to the next part.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar